Disusun seperti adegan-adegan pertunjukan wayang orang, karya ini menyuguhkan babak demi babak kehidupan empat tokohnya: Kedasih, Kintel, Sumirat, dan Wardoyo. Mereka hidup dalam kungkungan dua dunia: nyata dan impian. Tetapi itulah dunia yang mereka pilih dengan kerelaan yang tulus. Sang dalang berhak mengatur serta merangkai alur cerita dan peristiwa di pentas. Tanpa sadar, di panggung kehidupan, ia terjerat oleh rangkaiannya sendiri. Namun dialah yang mengakhiri pertunjukkan. Dia sempat menancapkan gunungan di tengah-tengah layar: Tancep Kayon.